The King 2 Hearts Episode 14 [Sinopsis K-drama]
Episode ini adalah benar-benar tentang ketegangan. Bong Bong vs Eun Shi Kyung. Eun Shi Kyung vs Kim Bong Goo. Tim US vs Tim Korea. Dan still, cute bickering between our OTP.
Eun Kyu Tae duduk di samping Ratu dengan gelisah pada pesta makan malam keluarga kerajaan. Flashback ke beberapa saat sebelumnya ketika ia menerima panggilan dari Kim Bong Goo. Eun Kyu Tae cemas bahwa Bong Goo berniat mencelakai Putri, namun Bong Goo memintanya untuk mengkhawatirkan diri sendiri, dengan menyebutkan bahwa ia mengetahui bahwa Kyu Tae mempunyai anak yang bekerja sebagai tangan kanan Raja juga sangat menghormati Ayahnya.
“Apa yang terjadi jika ia tahu hubungan ayahnya denganku sangat dekat?” Eun Kyu Tae marah dan mengatakan ia akan membeberkan semua perbuatan gila Kim Bong Goo jika ia berani menyentuh anaknya. Kim Bong Goo dengan santai menanyakan tema pesta dan menjawabnya sendiri,”Perdamaian. Aku datang untuk itu. Tapi kau tahu sendiri kan? Mencapai perdamaian itu tidak semudah membalikkan telapak tangan?”
Putri menarik napas sebelum masuk ke ruangan. Namun ia tersentak mendengar musik klasik NAZI dimainkan. Ratu bertanya tentang backsound yang diubah pada Kyu Tae. Namun kamera hanya men-zoom wajah Eun Kyu Tae yang diam seribu bahasa.
Putri mual dan gemetar. Ia berusaha menguasai diri. Eun Kyu Tae lagi-lagi sadar akan perbuatannya. Tentu saja semua itu adalah permintaan Kim Bong Goo yang menatap Putri dengan tampang watados. Eun Shi Kyung yang menyadari ada yang tidak beres bergegas keluar dari Aula, bahunya bertabrakan dengan Bong Bong.
Putri berhasil menguasai diri dan sudah berada di depan podium. Namun lagi-lagi ia harus terbelalak melihat Bong Bong di depan matanya. Eun Shi Kyung masuk lagi dan ia memperhatikan reaksi Putri. Putri sudah tidak sanggup dan ia menggerakkan kursinya ke balik panggung namun malah terjatuh di depan publik karena tidak hati-hati.
Putri berusaha menutupi kakinya yang terbuka. Para pengawal menutupi Putri dan para reporter tentu saja berusaha mengambil gambar menarik. Tak ketinggalan Kim Bong Goo ikut mengambil gambar dengan i-Phonenya. Eun Shi Kyung pergi mengejar Bong Bong.
Perdana Menteri sudah hampir gila melihat berita tentang Putri Jae Shin di mana-mana, namun ketika Jae Ha meneleponnya ia malah menasehati Jae Hae untuk mengalah ketika berhadapan dengan US karena mereka adalah sekutu. Jika mereka menang bagaimanapun situasi ekonomi dan keuangan mereka akan menjadi buruk.
Kim Hang Ah bertanya pada Jae Hae apakah cincin yang ia gunakan mengandung nikel. Dan ya! Panitia [tentu saja atas keinginan Bong Goo] mengganti bola yang bertuliskan Tim US dengan bola yang sudah mengandung magnet. Mereka pun saling menyalahkan. Kim Hang Ah menyalahkan Jae Hae yang mengenakan cincin dalam acara tersebut. Sedangkan Jae Hae menyalahkan Hang Ah karena menyarankan untuk mengambil bola manapun yang pertama kali disentuhnya.
Ri Kang Suk sedang pup di toilet. Saat itu 3 tentara juga sedang berada di toilet. Salah satu dari mereka menyinggung tentang Tim Korea yang kemungkinan akan menyerang mereka dengan bom nuklir. Tentara lain pun menjawab bahwa tidak akan terjadi hal seperti itu, karena Korut menyuplai senjata ke Iran. Meka tidak bisa percaya begitu saja. Tentara lainnya pun menimpali bahwa pertandingan ini tidak ada hubungannya dengan politik, karena mereka semua hanyalah perwira.
“Apa bedanya jika mereka semua perwira? Dunia ini adalah yang terburuk, poros setan. Mereka gila. Bahkan kekuasaan mereka wariskan untuk tiga generasi.” Blah..blah. Intinya tentara ini bilang bahwa kerjasama tim antara Korea Utara-Selatan adalah omong kosong, hobi mereka adalah memisahkan segala hal. “Kalian beruntung mendapatkan tim yang mudah.”tambah tentara tersebut sebelum ia meninggalkan toilet. So, dua orang lagi ternyata tim dari US.
“Apa sih yang bikin dia kesal? Tentara Israel itu?’ tanya tentara US pada temannya, tepat pada saat Ri Kang Suk keluar, ia mendorong tentara US dan mencuci tangannya. Tentara US itu bertanya tentang asalnya. Ri Kang Suk hanya berkata bahwa moodnya sedang buruk, jadi mereka lebih baik pergi dalam bahasa Korea. Dua tentara tadi pun menyebutkan bahwa tadi itu bukan mereka, dan yang satunya menepuk kepala Kang Suk dari belakang sebagai tanda persahabatan. Bad Move. Tentu saja Kang Suk makin murka dan menghajar tentara tersebut.
Di ruangan khusus Tim Korea Kim Hang Ah sebagai ketua tim memberi pelajaran pada Ri Kang Suk. Ia menghajarnya dan mengkuliahinya. Kim Hang Ah kecewa atas sikap Kang Suk yang emosional. Harga diri bukanlah yang terpenting jika malah menempatkan takdir perdamaian Korea menjadi di ujung tanduk. Ditengah-tengah kemarahannya Lee Jae Hae datang. Kim Hang Ah semakin malu karena yang melakukan pelanggaran adalah dari pihak Utara. Hampir menangis ia memerintahkan Kang Suk untuk keluar. Lee Jae Haepun menenangkannya dan menawarkan diri untuk berbicara pada Kang Suk.
Akhirnya dengan mengenyampingkan seluruh harga diri Lee Jae Hae akan meminta maaf sebagai team leader dan juga Raja Korea Selatan. Namun belum sempat ia selesai menyatakan permintaan maaf Ri Kang Suk datang dan mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
Pihak petinggi US awalnya masih menginginkan permintaan maaf dari Raja. Namun tiba-tiba team leader US maju dan mengatakan itu sudah cukup. Tentara yang menepuk kepala Kang Suk pun mengakui ia tidak tahu bahwa menepuk kepala di Korea menjadi salah satu etika. Masing-masing team leader saling bersalaman dan menyarankan agar masing-masing melakukan yang terbaik untuk timnya.
Eun Shi Kyung menginterogasi Bong Bong. Ia menyalakan alat perekam yang kemudian dimatikan oleh Bong Bong. Ia mendekatkan wajahnya ke arah Eun Shi Kyung dan bertanya apakah ia pernah membunuh orang sebelumnya. Bong Bong pun menjelaskan ada banyak cara membunuh, baru-baru ini ia melakukannya dengan sunset dan perapian. Dan sekarang ia sedang membuat percobaan dengan merusakkan mental dengan ketakutan. Eun Shi Kyungpun teringat semua ekspresi Putri ketika di Pesta dan di mobil.
Eun Shi Kyung minta izin pada Ratu untuk melihat Putri. Namun Ratu tidak mengizinkan. Eun Shi Kyung sendiri harus segera memastikan pada Putri tentang hal yang berkaitan dengan Bong Bong, karena ia tidak bisa disandera dalam kurun waktu lama. Terutama karena Bong Bong terkait dengan Club M. Putri yang mendengar hal tersebutpun langsung keluar dan mengatakan pada Ratu bahwa ia baik-baik saja.
Eun Shi Kyung duduk berhadapan dengan Putri yang mengelus-elus kakak tua pemberiannya. Namun ia tidak dapat mengatakan sepatah katapun. “Jangan khawatir, aku memang membuat diriku sendiri tampak bodoh. Namun aku tidak mati.” Eun Shi Kyung akhirnya mengutarakan kecurigaannya terhadap Bong Bong.
Ia memaparkan 3 kali kedatangan gadis tersebut selalu bertepatan dengan kejadian buruk yang menimpa Putri. Dua hari sebelum kematian Jae Kang, pada hari Putri dikejar menggunakan mobil dan hari saat pesta makan malam keluarga istana. Putri bahkan langsung terperanjat ketika Eun Shi Kyung memintanya mengkonfirmasi wajah Bong Bong lewat foto. Putri tidak yakin ia dapat memberikan kesaksian saat ini. Eun Shi Kyung mengatakan ia tidak akan menyalahkan Putri.
Eun Shi Kyung masuk ke kantornya dan ayahnya telah menunggu di dalam mempertanyakan motivasinya menahan tamu asing kehormatan, karena itu melanggar hukum internasional. Untungnya Eun Shi Kyung tidak bodoh, ia mengatakan itu diizinkan selama 16 jam jika kita merasakan ancaman terhadap keluarga kerajaan. Eun Kyu Tae masih terus membantah argumen Shi Kyung karena ia tidak memiliki bukti. Shi Kyung heran mengapa ayahnya terlihat seperti ingin membuatnya berhenti menyelidiki kasus ini.
Eun Kyu Tae tidak dapat menyebutkan alasan apapun. Ia teringat perkataan Kim Bong Goo dan menghubungi staff untuk memindahkan Shi Kyung ke bagian manapun selain istana. Eun Shi Kyung menunjukkan kartu investigasi rahasia di mana ia mengizinkan Eun Shi Kyung untuk memproses hal apapun yang berkaitan tentang kecelakaan Lee Jae Kang.
Kim Bong Goo bersantai di bathup. Ditahannya Bong Bong sudah direncanakan olehnya. Ia sumringah mendengar kabar bahwa Tim Korea bertanding melawan Tim US. Tapi sekretarisnya sedikit cemas karena pertandingan sepertinya akan berjalan adil. Kim Bong Goo berkata itu tidak masalah. Menarik menyaksikan Korea hancur tanpa campur tangannya.
Lagipula Bong Goo tidak ingin membantu Korea dengan membuat mereka mempunyai alasan untuk menyalahkan campur tangannya jika mereka kalah. Sekretarisnya masih tidak yakin akan keputusan Bong Goo. “Kau pikir US akan kalah tanpa campur tangan kita. Hei, mereka menghabiskan 400 Milyar dollar US untuk biaya militer. USA adalah polisi global. Tidakkah kau tahu?”
Jae Hae berusaha meyakinkan diri bahwa mereka bisa menang melawan US. Tapi akhirnya ia merengkuh bahu Kim Hang Ah dan mengeluh bagaimanapun itu US. Kim Hang Ah menyemangatinya.
Mereka diberikan misi untuk menyelamatkan diri menggunakan 1 kapal boat yang hanya bisa dihidupkan dengan dua kunci yang dipegang oleh masing-masing tim. Ini artinya mereka harus saling merebut kunci agar bisa menyelamatkan diri. Mereka diberikan waktu 8 jam. Bagaimanapun mereka tidak beruntung karena telah kehilangan 10 poin bahkan sebelum pertandingan dimulai karena Ri Kang Suk. Tak ada kata lain mereka harus menang. Kunci dipegang oleh Kim Hang Ah.
Club M mengadakan press-conference tentang penangkapan Bong Bong. Eun Shi Kyung hanya bisa menatap layar televisi hingga ayahnya datang dan mengulangi perkataannya tentang semua ini adalah jebakan. Moralitasnya cukup membuat kegemparan di istana, yang ia harus lakukan hanyalah menahan semua itu dan melepaskan Bong Bong segera.
Eun Shi Kyung datang membawa Bong Bong ke hadapan Bong Goo. Kim Bong Goo mengatakan bahwa Bong Bong bukan hanya pengawal, tapi sudah seperti anaknya sendiri. Bong Bong bertanya pada Shi Kyung,”apakah kau tidur dengannya? Tuan Putrimu? Dia cantik.” Eun Shi Kyung menatapnya marah. “Aw, kau belum. Mengapa? Karena ia cacat kau tidak ingin menyentuhnya?” Eun Shi Kyung mengepalkan tangannya. Kim Bong Goo menatapnya puas. “Malam itu, ia gemetar ketakutan, dia terus mengatakan.selamatkan aku. Selamatkan aku. Seperti pengecut. Tanpa martabat seperti seorang Putri.”
“Aku telah melakukan hal yang salah, namun jika kau mengunjungi istana, seharusnya kau membawa orang yang lebih beretika. Ia memiliki kegilaan dan sejarah kerusakan mental. Ia bahkan menembak unitnya sendiri dari S.A.S , Megapa kau membawa orang seperti ini?” Eun Shi Kyung membeberkan hasil penyelidikannya tentang latar belakang Bong Bong. Bong Bong mengatakan bahwa penembakan itu adalah kecelakaan. “Benarkah, jadi bagaimana dengan kematian Ibumu?” Bong Bong tiba-tiba berteriak seperti orang gila. Iapun diseret keluar ruangan.
Kim Bong Goo menatap Eun Shi Kyung dengan tatapan tertarik. Iapun menanyakan nama Eun Shi Kyung dan langsung menatap Eun Kyu Tae. Kim Bong Goo merangkul pundak Shi Kyung dan bertanya bagaimana pemuda cerdas seperti dirinya berakhir menjadi orang Lee Jae Hae, bocah manja yang nakal. “Ia adalah Raja, tolong gunakan etikamu.” jawab Shi Kyung.
Sementara itu Tim Korea sedang membicarakan strategi untuk merebut kunci. Lee Jae Hae mengeluarkan ide bodohnya untuk menduplikat kunci tersebut. Tentu saja para anggota memandangnya jengah. Ia berdalih dengan mengatakan bagaimanapun itu US. Navy Seal, G.I, mereka tak terkalahkan di film-film.
Perwira pengganti Shi Kyung tiba-tiba nyeletuk bahwa di Somalia mereka kalah. Ia menyebutkan alternatif-alternatif lain yang sama konyolnya. Seperti berenang ataupun menyekap ketua tim mereka. Kim Hang Ah dan Ri Kang Suk menghela nafas serentak.
Sepertinya ide-ide curang yang muncul dari kepala Lee Jae Hae belum habis. Yang ada dipikirannya hanya menang dan bisa menikah dengan Kim Hang Ah dan mewujudkan perdamaian. Tapi Kim Hang Ah menolaknya dengan dingin. Ia tidak ingin bertunangan dengan cara curang. Ia ingin menikah dengan pria yang bisa ia hormati. Dan hanya akan bertunangan jika mereka menang dengan cara yang sportif.
“Hormat, jadi aku bukan sosok yang bisa di hormati?” tanya Jae Hae. Ri Kang Suk menghindari tatapan Jae Hae. Begitu juga Dong Ha. Lee Jae Hae makin merasa sendiri ketika Tim menyusun rencana. Tidak ada yang berpihak padanya.
Tim US melancarkan serangan. Mereka mengintai gerakan Tim Korea yang sedang menyusun rencana. Tiba-tiba Lee Jae Hae melemparkan kunci ditengah-tengah mereka. “Aku tidak ingin memegangnya. Tolong beri aku tugas termudah. Aku adalah seorang pengecut.” ujarnya. (Wut?wut!wut? still childish as ever?) . Ia menganjurkan untuk memutuskan pemegang kunci dengan permainan gunting kertas batu. Kim Hang Ah menganggapnya masih ingin gontok-gontokan.
Akhirnya Yong Bae terpilih untuk memegang kunci. Ia menolak karena kunci itu sangat penting. Jae Hae menepuk kepalanya dan mengatakan itu bagus, karena tim US tidak akan mencuragai pria kecil yang bertampang konyol untuk memegang kunci. Tanpa menyadari bahwa mereka sedang diintai oleh kamera tersembunyi.
Begitu Tim Jae Ha dan Kang Suk pergi, Tim US segera menyerang markas mereka yang hanya ditinggali Yong Bae dan Dong Ha. Tim US menemukan Yong Bae dengan sangat mudah. Dan saat itu yang dilakukannya adalah menelan kunci tersebut. Kyaw! Rasanya anis ikut ngilu, kebayang perasaan pas ketelen uang cepek logam. Rawwr!
Perwira US menggelengkan kepalanya, ia ingin menembak Yong Bae. Tentu saja tidak bisa sebelum kunci itu keluar. Hahha... Yong Baepun jadi sandera dan bertingkah bossy karena kunci itu ada padanya. Ia terus mengoceh hingga seorang tentara menodongkan senjata ke kepalanya.
Kim Hang Ah memantau seluruh ruangan dan akhirnya menemukan kamera pengintai. Jae Hae menerima panggilan dari Tim US. Mereka menyarankan untuk segera menyerah, karena mereka akan mengeluarkan kuncinya dalam 3 jam. Tim Korea sudah kalah. Mereka mengeluarkan kunci dengan memberikan Enema (obat pencahar), agar Yong Bae bisa pup lebih cepat. Kini kedua kunci ditangan ketua Tim US
Tim US dengan santai menuju boat dan merasa menang. Namun tiba di sana mereka tidak melihat bangkainya sama sekali. Wakakak. Dumbfounded. Di sisi lain pantai tampak Hang Ah dan perwira pengganti Shi Kyung menenteng mesin boat.
Tim US kembali mengepung markas mereka dan hanya menemukan bungkusan besar yang isinya adalah ucapan Welcome. Tak lama kemudian mereka mendengar ledakan. Ri Kang Suk memancing mereka keluar.
Dan ide brilian Jae Hae hanya muncul di saat-saat genting. Ia berhasil memasuki markas US yang kosong. Sementara itu Kim Hang Ah mengendarai motor besar bersama perwira lainnya. Ucapan Jae Hae terngiang,” Semua ini adalah tentang team work, kita harus percaya satu sama lain.” Tiba-tiba Kim Hang Ah tersentak.
Lee Jae Hae sedang sibuk menghubungkan kabel-kabel, sepertinya ingin membuat bom. ”Percaya padaku dan aku juga akan percaya padamu.”
Komentar:
Setelah cintanya ditolak Lee Jae Hae, Kim Bong Goo menemukan calon cinta sejatinya (mungkin). Ia melihat itu pada sosok Eun Shi Kyung. Cerdas dan loyal. Tentu saja ditolak. Tapi bukan Kim Bong Goo namanya kalau menyerah begitu saja.Yang menarik di episode ini adalah adegan antara Tim US dan Tim Korea mulai dari awal interaksi mereka.
Walaupun sekilas episode ini menyinggung bahwa Israel adalah provokator di setiap perpecahan utamanya antar negara. Dan US hanyalah alat mereka. Jelas banget ya, adegan di toilet. Setelah mengadu domba kedua belah pihak ia berlalu seperti angin. Dan lihat saja sikap para perwira. Pada dasarnya walaupun para perwira perwakilan tiap negara, tentu saja menjunjung tinggi rasa nasionalitas. Tapi sebagai manusia insting untuk bertanding secara sportif selalu ada.
Dan fitrahnya manusia untuk bersosialisasi mencari kawan bukan lawan. Lihat saja ketika scene permintaan maaf oleh pihak Korea, dengan sikap ksatria Tim US juga meminta maaf atas kesembronoan mereka terhadap budaya yang berbeda. Selalu saja elit yang memprovokasi dan tinggallah sipil a.k.a masyarakat bawah yang gontok-gontokan tanpa ngerti sebenarnya apa masalah yang mereka selisihkan.
The King 2 Hearts Episode 14
Eun Kyu Tae duduk di samping Ratu dengan gelisah pada pesta makan malam keluarga kerajaan. Flashback ke beberapa saat sebelumnya ketika ia menerima panggilan dari Kim Bong Goo. Eun Kyu Tae cemas bahwa Bong Goo berniat mencelakai Putri, namun Bong Goo memintanya untuk mengkhawatirkan diri sendiri, dengan menyebutkan bahwa ia mengetahui bahwa Kyu Tae mempunyai anak yang bekerja sebagai tangan kanan Raja juga sangat menghormati Ayahnya.
“Apa yang terjadi jika ia tahu hubungan ayahnya denganku sangat dekat?” Eun Kyu Tae marah dan mengatakan ia akan membeberkan semua perbuatan gila Kim Bong Goo jika ia berani menyentuh anaknya. Kim Bong Goo dengan santai menanyakan tema pesta dan menjawabnya sendiri,”Perdamaian. Aku datang untuk itu. Tapi kau tahu sendiri kan? Mencapai perdamaian itu tidak semudah membalikkan telapak tangan?”
Putri menarik napas sebelum masuk ke ruangan. Namun ia tersentak mendengar musik klasik NAZI dimainkan. Ratu bertanya tentang backsound yang diubah pada Kyu Tae. Namun kamera hanya men-zoom wajah Eun Kyu Tae yang diam seribu bahasa.
Putri mual dan gemetar. Ia berusaha menguasai diri. Eun Kyu Tae lagi-lagi sadar akan perbuatannya. Tentu saja semua itu adalah permintaan Kim Bong Goo yang menatap Putri dengan tampang watados. Eun Shi Kyung yang menyadari ada yang tidak beres bergegas keluar dari Aula, bahunya bertabrakan dengan Bong Bong.
Putri berhasil menguasai diri dan sudah berada di depan podium. Namun lagi-lagi ia harus terbelalak melihat Bong Bong di depan matanya. Eun Shi Kyung masuk lagi dan ia memperhatikan reaksi Putri. Putri sudah tidak sanggup dan ia menggerakkan kursinya ke balik panggung namun malah terjatuh di depan publik karena tidak hati-hati.
Putri berusaha menutupi kakinya yang terbuka. Para pengawal menutupi Putri dan para reporter tentu saja berusaha mengambil gambar menarik. Tak ketinggalan Kim Bong Goo ikut mengambil gambar dengan i-Phonenya. Eun Shi Kyung pergi mengejar Bong Bong.
Perdana Menteri sudah hampir gila melihat berita tentang Putri Jae Shin di mana-mana, namun ketika Jae Ha meneleponnya ia malah menasehati Jae Hae untuk mengalah ketika berhadapan dengan US karena mereka adalah sekutu. Jika mereka menang bagaimanapun situasi ekonomi dan keuangan mereka akan menjadi buruk.
Kim Hang Ah bertanya pada Jae Hae apakah cincin yang ia gunakan mengandung nikel. Dan ya! Panitia [tentu saja atas keinginan Bong Goo] mengganti bola yang bertuliskan Tim US dengan bola yang sudah mengandung magnet. Mereka pun saling menyalahkan. Kim Hang Ah menyalahkan Jae Hae yang mengenakan cincin dalam acara tersebut. Sedangkan Jae Hae menyalahkan Hang Ah karena menyarankan untuk mengambil bola manapun yang pertama kali disentuhnya.
Ri Kang Suk sedang pup di toilet. Saat itu 3 tentara juga sedang berada di toilet. Salah satu dari mereka menyinggung tentang Tim Korea yang kemungkinan akan menyerang mereka dengan bom nuklir. Tentara lain pun menjawab bahwa tidak akan terjadi hal seperti itu, karena Korut menyuplai senjata ke Iran. Meka tidak bisa percaya begitu saja. Tentara lainnya pun menimpali bahwa pertandingan ini tidak ada hubungannya dengan politik, karena mereka semua hanyalah perwira.
“Apa bedanya jika mereka semua perwira? Dunia ini adalah yang terburuk, poros setan. Mereka gila. Bahkan kekuasaan mereka wariskan untuk tiga generasi.” Blah..blah. Intinya tentara ini bilang bahwa kerjasama tim antara Korea Utara-Selatan adalah omong kosong, hobi mereka adalah memisahkan segala hal. “Kalian beruntung mendapatkan tim yang mudah.”tambah tentara tersebut sebelum ia meninggalkan toilet. So, dua orang lagi ternyata tim dari US.
“Apa sih yang bikin dia kesal? Tentara Israel itu?’ tanya tentara US pada temannya, tepat pada saat Ri Kang Suk keluar, ia mendorong tentara US dan mencuci tangannya. Tentara US itu bertanya tentang asalnya. Ri Kang Suk hanya berkata bahwa moodnya sedang buruk, jadi mereka lebih baik pergi dalam bahasa Korea. Dua tentara tadi pun menyebutkan bahwa tadi itu bukan mereka, dan yang satunya menepuk kepala Kang Suk dari belakang sebagai tanda persahabatan. Bad Move. Tentu saja Kang Suk makin murka dan menghajar tentara tersebut.
Di ruangan khusus Tim Korea Kim Hang Ah sebagai ketua tim memberi pelajaran pada Ri Kang Suk. Ia menghajarnya dan mengkuliahinya. Kim Hang Ah kecewa atas sikap Kang Suk yang emosional. Harga diri bukanlah yang terpenting jika malah menempatkan takdir perdamaian Korea menjadi di ujung tanduk. Ditengah-tengah kemarahannya Lee Jae Hae datang. Kim Hang Ah semakin malu karena yang melakukan pelanggaran adalah dari pihak Utara. Hampir menangis ia memerintahkan Kang Suk untuk keluar. Lee Jae Haepun menenangkannya dan menawarkan diri untuk berbicara pada Kang Suk.
Akhirnya dengan mengenyampingkan seluruh harga diri Lee Jae Hae akan meminta maaf sebagai team leader dan juga Raja Korea Selatan. Namun belum sempat ia selesai menyatakan permintaan maaf Ri Kang Suk datang dan mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
Pihak petinggi US awalnya masih menginginkan permintaan maaf dari Raja. Namun tiba-tiba team leader US maju dan mengatakan itu sudah cukup. Tentara yang menepuk kepala Kang Suk pun mengakui ia tidak tahu bahwa menepuk kepala di Korea menjadi salah satu etika. Masing-masing team leader saling bersalaman dan menyarankan agar masing-masing melakukan yang terbaik untuk timnya.
Eun Shi Kyung menginterogasi Bong Bong. Ia menyalakan alat perekam yang kemudian dimatikan oleh Bong Bong. Ia mendekatkan wajahnya ke arah Eun Shi Kyung dan bertanya apakah ia pernah membunuh orang sebelumnya. Bong Bong pun menjelaskan ada banyak cara membunuh, baru-baru ini ia melakukannya dengan sunset dan perapian. Dan sekarang ia sedang membuat percobaan dengan merusakkan mental dengan ketakutan. Eun Shi Kyungpun teringat semua ekspresi Putri ketika di Pesta dan di mobil.
Eun Shi Kyung minta izin pada Ratu untuk melihat Putri. Namun Ratu tidak mengizinkan. Eun Shi Kyung sendiri harus segera memastikan pada Putri tentang hal yang berkaitan dengan Bong Bong, karena ia tidak bisa disandera dalam kurun waktu lama. Terutama karena Bong Bong terkait dengan Club M. Putri yang mendengar hal tersebutpun langsung keluar dan mengatakan pada Ratu bahwa ia baik-baik saja.
Eun Shi Kyung duduk berhadapan dengan Putri yang mengelus-elus kakak tua pemberiannya. Namun ia tidak dapat mengatakan sepatah katapun. “Jangan khawatir, aku memang membuat diriku sendiri tampak bodoh. Namun aku tidak mati.” Eun Shi Kyung akhirnya mengutarakan kecurigaannya terhadap Bong Bong.
Ia memaparkan 3 kali kedatangan gadis tersebut selalu bertepatan dengan kejadian buruk yang menimpa Putri. Dua hari sebelum kematian Jae Kang, pada hari Putri dikejar menggunakan mobil dan hari saat pesta makan malam keluarga istana. Putri bahkan langsung terperanjat ketika Eun Shi Kyung memintanya mengkonfirmasi wajah Bong Bong lewat foto. Putri tidak yakin ia dapat memberikan kesaksian saat ini. Eun Shi Kyung mengatakan ia tidak akan menyalahkan Putri.
Eun Shi Kyung masuk ke kantornya dan ayahnya telah menunggu di dalam mempertanyakan motivasinya menahan tamu asing kehormatan, karena itu melanggar hukum internasional. Untungnya Eun Shi Kyung tidak bodoh, ia mengatakan itu diizinkan selama 16 jam jika kita merasakan ancaman terhadap keluarga kerajaan. Eun Kyu Tae masih terus membantah argumen Shi Kyung karena ia tidak memiliki bukti. Shi Kyung heran mengapa ayahnya terlihat seperti ingin membuatnya berhenti menyelidiki kasus ini.
Eun Kyu Tae tidak dapat menyebutkan alasan apapun. Ia teringat perkataan Kim Bong Goo dan menghubungi staff untuk memindahkan Shi Kyung ke bagian manapun selain istana. Eun Shi Kyung menunjukkan kartu investigasi rahasia di mana ia mengizinkan Eun Shi Kyung untuk memproses hal apapun yang berkaitan tentang kecelakaan Lee Jae Kang.
Kim Bong Goo bersantai di bathup. Ditahannya Bong Bong sudah direncanakan olehnya. Ia sumringah mendengar kabar bahwa Tim Korea bertanding melawan Tim US. Tapi sekretarisnya sedikit cemas karena pertandingan sepertinya akan berjalan adil. Kim Bong Goo berkata itu tidak masalah. Menarik menyaksikan Korea hancur tanpa campur tangannya.
Lagipula Bong Goo tidak ingin membantu Korea dengan membuat mereka mempunyai alasan untuk menyalahkan campur tangannya jika mereka kalah. Sekretarisnya masih tidak yakin akan keputusan Bong Goo. “Kau pikir US akan kalah tanpa campur tangan kita. Hei, mereka menghabiskan 400 Milyar dollar US untuk biaya militer. USA adalah polisi global. Tidakkah kau tahu?”
Jae Hae berusaha meyakinkan diri bahwa mereka bisa menang melawan US. Tapi akhirnya ia merengkuh bahu Kim Hang Ah dan mengeluh bagaimanapun itu US. Kim Hang Ah menyemangatinya.
Mereka diberikan misi untuk menyelamatkan diri menggunakan 1 kapal boat yang hanya bisa dihidupkan dengan dua kunci yang dipegang oleh masing-masing tim. Ini artinya mereka harus saling merebut kunci agar bisa menyelamatkan diri. Mereka diberikan waktu 8 jam. Bagaimanapun mereka tidak beruntung karena telah kehilangan 10 poin bahkan sebelum pertandingan dimulai karena Ri Kang Suk. Tak ada kata lain mereka harus menang. Kunci dipegang oleh Kim Hang Ah.
Club M mengadakan press-conference tentang penangkapan Bong Bong. Eun Shi Kyung hanya bisa menatap layar televisi hingga ayahnya datang dan mengulangi perkataannya tentang semua ini adalah jebakan. Moralitasnya cukup membuat kegemparan di istana, yang ia harus lakukan hanyalah menahan semua itu dan melepaskan Bong Bong segera.
Eun Shi Kyung datang membawa Bong Bong ke hadapan Bong Goo. Kim Bong Goo mengatakan bahwa Bong Bong bukan hanya pengawal, tapi sudah seperti anaknya sendiri. Bong Bong bertanya pada Shi Kyung,”apakah kau tidur dengannya? Tuan Putrimu? Dia cantik.” Eun Shi Kyung menatapnya marah. “Aw, kau belum. Mengapa? Karena ia cacat kau tidak ingin menyentuhnya?” Eun Shi Kyung mengepalkan tangannya. Kim Bong Goo menatapnya puas. “Malam itu, ia gemetar ketakutan, dia terus mengatakan.selamatkan aku. Selamatkan aku. Seperti pengecut. Tanpa martabat seperti seorang Putri.”
“Aku telah melakukan hal yang salah, namun jika kau mengunjungi istana, seharusnya kau membawa orang yang lebih beretika. Ia memiliki kegilaan dan sejarah kerusakan mental. Ia bahkan menembak unitnya sendiri dari S.A.S , Megapa kau membawa orang seperti ini?” Eun Shi Kyung membeberkan hasil penyelidikannya tentang latar belakang Bong Bong. Bong Bong mengatakan bahwa penembakan itu adalah kecelakaan. “Benarkah, jadi bagaimana dengan kematian Ibumu?” Bong Bong tiba-tiba berteriak seperti orang gila. Iapun diseret keluar ruangan.
Kim Bong Goo menatap Eun Shi Kyung dengan tatapan tertarik. Iapun menanyakan nama Eun Shi Kyung dan langsung menatap Eun Kyu Tae. Kim Bong Goo merangkul pundak Shi Kyung dan bertanya bagaimana pemuda cerdas seperti dirinya berakhir menjadi orang Lee Jae Hae, bocah manja yang nakal. “Ia adalah Raja, tolong gunakan etikamu.” jawab Shi Kyung.
Kim Bong Goo: Itu karena ia Raja. Kau berharap ada remah-remah biskuit yang jatuh dari mejanya? Tapi ia tidak memiliki kekuatan. Datang padaku dan aku akan memberikan beberapa. Aku memiliki banyak biskuit.Kim Bong Goo sepertinya terluka dengan penolakan itu. Ia bertanya lagi tentang nama pemuda yang menolaknya pada sekretarisnya. Ia teringat ketika Jae Hae mengatakan dalam videonya, “Aku bisa memulai lagi karena ada orang yang mempercayaiku. Tapi kau tidak memilikinya. Tak Seorangpun.”
Eun Shi Kyung: Maaf, aku tidak makan biskuit tengik.
Sementara itu Tim Korea sedang membicarakan strategi untuk merebut kunci. Lee Jae Hae mengeluarkan ide bodohnya untuk menduplikat kunci tersebut. Tentu saja para anggota memandangnya jengah. Ia berdalih dengan mengatakan bagaimanapun itu US. Navy Seal, G.I, mereka tak terkalahkan di film-film.
Perwira pengganti Shi Kyung tiba-tiba nyeletuk bahwa di Somalia mereka kalah. Ia menyebutkan alternatif-alternatif lain yang sama konyolnya. Seperti berenang ataupun menyekap ketua tim mereka. Kim Hang Ah dan Ri Kang Suk menghela nafas serentak.
Sepertinya ide-ide curang yang muncul dari kepala Lee Jae Hae belum habis. Yang ada dipikirannya hanya menang dan bisa menikah dengan Kim Hang Ah dan mewujudkan perdamaian. Tapi Kim Hang Ah menolaknya dengan dingin. Ia tidak ingin bertunangan dengan cara curang. Ia ingin menikah dengan pria yang bisa ia hormati. Dan hanya akan bertunangan jika mereka menang dengan cara yang sportif.
“Hormat, jadi aku bukan sosok yang bisa di hormati?” tanya Jae Hae. Ri Kang Suk menghindari tatapan Jae Hae. Begitu juga Dong Ha. Lee Jae Hae makin merasa sendiri ketika Tim menyusun rencana. Tidak ada yang berpihak padanya.
Tim US melancarkan serangan. Mereka mengintai gerakan Tim Korea yang sedang menyusun rencana. Tiba-tiba Lee Jae Hae melemparkan kunci ditengah-tengah mereka. “Aku tidak ingin memegangnya. Tolong beri aku tugas termudah. Aku adalah seorang pengecut.” ujarnya. (Wut?wut!wut? still childish as ever?) . Ia menganjurkan untuk memutuskan pemegang kunci dengan permainan gunting kertas batu. Kim Hang Ah menganggapnya masih ingin gontok-gontokan.
Akhirnya Yong Bae terpilih untuk memegang kunci. Ia menolak karena kunci itu sangat penting. Jae Hae menepuk kepalanya dan mengatakan itu bagus, karena tim US tidak akan mencuragai pria kecil yang bertampang konyol untuk memegang kunci. Tanpa menyadari bahwa mereka sedang diintai oleh kamera tersembunyi.
Begitu Tim Jae Ha dan Kang Suk pergi, Tim US segera menyerang markas mereka yang hanya ditinggali Yong Bae dan Dong Ha. Tim US menemukan Yong Bae dengan sangat mudah. Dan saat itu yang dilakukannya adalah menelan kunci tersebut. Kyaw! Rasanya anis ikut ngilu, kebayang perasaan pas ketelen uang cepek logam. Rawwr!
Perwira US menggelengkan kepalanya, ia ingin menembak Yong Bae. Tentu saja tidak bisa sebelum kunci itu keluar. Hahha... Yong Baepun jadi sandera dan bertingkah bossy karena kunci itu ada padanya. Ia terus mengoceh hingga seorang tentara menodongkan senjata ke kepalanya.
Kim Hang Ah memantau seluruh ruangan dan akhirnya menemukan kamera pengintai. Jae Hae menerima panggilan dari Tim US. Mereka menyarankan untuk segera menyerah, karena mereka akan mengeluarkan kuncinya dalam 3 jam. Tim Korea sudah kalah. Mereka mengeluarkan kunci dengan memberikan Enema (obat pencahar), agar Yong Bae bisa pup lebih cepat. Kini kedua kunci ditangan ketua Tim US
Tim US dengan santai menuju boat dan merasa menang. Namun tiba di sana mereka tidak melihat bangkainya sama sekali. Wakakak. Dumbfounded. Di sisi lain pantai tampak Hang Ah dan perwira pengganti Shi Kyung menenteng mesin boat.
Tim US kembali mengepung markas mereka dan hanya menemukan bungkusan besar yang isinya adalah ucapan Welcome. Tak lama kemudian mereka mendengar ledakan. Ri Kang Suk memancing mereka keluar.
Dan ide brilian Jae Hae hanya muncul di saat-saat genting. Ia berhasil memasuki markas US yang kosong. Sementara itu Kim Hang Ah mengendarai motor besar bersama perwira lainnya. Ucapan Jae Hae terngiang,” Semua ini adalah tentang team work, kita harus percaya satu sama lain.” Tiba-tiba Kim Hang Ah tersentak.
Lee Jae Hae sedang sibuk menghubungkan kabel-kabel, sepertinya ingin membuat bom. ”Percaya padaku dan aku juga akan percaya padamu.”
Komentar:
Setelah cintanya ditolak Lee Jae Hae, Kim Bong Goo menemukan calon cinta sejatinya (mungkin). Ia melihat itu pada sosok Eun Shi Kyung. Cerdas dan loyal. Tentu saja ditolak. Tapi bukan Kim Bong Goo namanya kalau menyerah begitu saja.Yang menarik di episode ini adalah adegan antara Tim US dan Tim Korea mulai dari awal interaksi mereka.
Walaupun sekilas episode ini menyinggung bahwa Israel adalah provokator di setiap perpecahan utamanya antar negara. Dan US hanyalah alat mereka. Jelas banget ya, adegan di toilet. Setelah mengadu domba kedua belah pihak ia berlalu seperti angin. Dan lihat saja sikap para perwira. Pada dasarnya walaupun para perwira perwakilan tiap negara, tentu saja menjunjung tinggi rasa nasionalitas. Tapi sebagai manusia insting untuk bertanding secara sportif selalu ada.
Dan fitrahnya manusia untuk bersosialisasi mencari kawan bukan lawan. Lihat saja ketika scene permintaan maaf oleh pihak Korea, dengan sikap ksatria Tim US juga meminta maaf atas kesembronoan mereka terhadap budaya yang berbeda. Selalu saja elit yang memprovokasi dan tinggallah sipil a.k.a masyarakat bawah yang gontok-gontokan tanpa ngerti sebenarnya apa masalah yang mereka selisihkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar